Kamis, 23 Juni 2016

Peraturan pada permainan Badminton

Peraturan Permainan BuluTangkis (Badminton) 
- Bulutangkis atau badminton adalah suatu olahraga raket yang dimainkan oleh dua orang (untuk tunggal) atau dua pasangan atau ganda. Permainan atau olah raga ini  bertujuan memukul bola permainan (“kok” atau “shuttlecock“) melewati jaring agar jatuh di bidang permainan lawan yang sudah ditentukan dan berusaha mencegah lawan melakukan hal yang sama / balik.
 
Sejak Mei 2006, pada kejuaraan resmi seluruh partai tunggal maupun ganda  menggunakan sistem perhitungan 3 × 21 reli poin. Dapat dikatakan menang jika pemain tunggal maupun ganda yang memenangkan dua set pertandingan. Sistem perhitungan poin pada bulu tangkis telah mengalami banyak perubahan, mulai dari sistem klasik yaitu pindah bola 15 poin sampai sistem terbaru, sistem reli 21 poin. Peraturan permainan bulu tangkis meliputi beberapa diantaranya peraturan tempat, alat dan  permainan.
http://tutorialolahraga1.blogspot.com/2015/04/peraturan-pertandingan-bulutangkis.html
  • Peraturan Lapangan Bulu Tangkis


Berdasarkan peraturan bulu tangkis, dan bentuk lapangan bulutangkis adalah persegi panjang dengan ukurannya adalah berikut:
Pangjang                          : 13, 40 m
Lebar                                : 6, 10 m
Lebar garis pembatas   : 5 cm


  • Jaring Net
Jaring netnya terbuat dari tali halus yang memilik ukuran adalah:
Panjang            : 6,10 m
Lebar                :  0,75 m
Tinggi               : 1, 525m
Di sepanjang net diberi pita dengan lebar 5 cm

  • Bola (shuttlecock)

Kok bulu tangkis dibuat dari bulu angsa atau yang sejenisnya dengan ukuran sebagai berikut:
Panjang bulu         : 60 sampai 70 mm
Diameter gabus   : 25 sampai 28 mm
Garis tengah ujung lingkaran bulu : 54 mm
Jumlah bulu        : 14 sampai 16 helai
Berat bola             : 4,7 sampai 5,5 gram


  • Pengundian

Sebelum permainan dimulai, seorang wasit melakukan pengundian terlebih dahulu untuk menentukan siapa yang pertama berhak melakukan servis.

Servis adalah pukulan bola pertama mengawali pertandingan telah dimulai. Dalam servis di dalam permainan bulu tangkis ada aturannya sebagai berikut: Apabila pukulan servis yang dilakukan oleh penyaji servis tidak dapat dikembalikan oleh penerima servis. Penyaji servis tersebut mendapat tambahan nilai satu angka. Apabila penerima servis bisa mengembalikan shuttlecock dengan sempurna /baik dan penyaji servis gagal mengembalikannya terus penyaji servis tidak mendapat nilai


  • Jumlah Nilai Point

Jumlah nilai dalam pertandingan byulu tangkis adalah 15, jika tidak mengalami deuce. Hal itu berlaku pada permainan tungal putra dan ganda yaitu ganda putra, putri dan campuran.

Jumlah nilai dalam pertandingan tunggal putrid adalah apabila tidak terjadi deuce adalah 11. Apabila terjadi deuce pada skor 13, maka akan diberi tambahan angka 5  jika terjadi deuce pada angka 14 maka dilakukan penambahan 2 angka.
Untuk permainan tunggal putri, jika deuce terjadi yaitu pada angka 9, dilakukan penambahan angka 3 dan jika terjadi deuce pada angka 10, maka dilakukan penambahan 2 angka.


  • Bentuk Permainan
1. Permainan Tunggal


Dalam permainan bulu tangkis khususnya untuk tunggal, baik tunggal putra atau tunggal putri, garis lapangan yang dipakai adalah garis dalam bagian pinggir lapangan dan garis luar untuk garis yang berada di belakang.

2. Permainan Ganda
Dalam permainan ganda, garis yang dipakai untuk pinggir adalah garis yang sebelah luar, sedangkan garis belakang adalah garis yang bagian dalam.  Dalam permainan bulu tangkis ada ganda putra, ganda putrid serta ganda campuran. Untuk ganda campuran adalah pasangan bulu tangkis yang terdiri dari pemain putra dan putri. Demikian Peraturan permainan bulu tangkis (badminton).

penguasaan teknik service


Service (Service)
Dalam aturan permainan bulutangkis, servis merupakan modal awal untuk bisa memenangkan pertandingan. Dengan kata lain, seorang pemain tidak bisa mendapatkan angka apabila tidak bisa melakukan servis dengan baik.
Namun, banyak pelatih, juga pemain tidak memberikan perhatian khusus untuk melatih dan menguasai teknik dasar ini. Oleh karena itu, sikap tersebut merupakan kekeliruan besar. Kita mengetahui bahwa angka/poin dalam permainan bulutangkis tidak akan tercipta, apabila pemain tidak mahir melakukan servis dengan benar.
Dalam permainan bulutangkis, ada tiga jenis servis, yaitu servis pendek, servis tinggi, dan flick atau servis setengah tinggi. Namun, biasanya servis digabungkan ke dalam jenis atau bentuk yaitu servis forehand dan backhand. Masing-masing jenis ini bervariasi pelaksanaanya sesuai dengan situasi permainan di lapangan.

Servis Forehand
a. Servis Forehand Pendek
- Tujuan servis pendek ini untuk memaksa lawan agar tidak bisa melakukan serangan. Selain itu lawan dipaksa berada dalam posisi bertahan.
- Variasi arah dan sasaran servis pendek ini dapat dilatih secara serius dan sistematis.
- Kok harus dipukul dengan ayunan raket yang relatif pendek.
- Pada saat perkenaan dengan kepala (daun) raket dan kok, siku dalam keadaan bengkok, untuk menghindari penggunaan tenaga pergelangan tangan, dan perhatikan peralihan titik berat badan Anda.
- Cara latihannya adalah menggunakan sejumlah kok dan dilakukan secara berulang-ulang.

b. Servis Forehand Tinggi
- Jenis servis ini terutama digunakan dalam permainan tunggal.
- Kok harus dipukul dengan menggunakan tenaga penuh agar kok melayang tinggi dan jatuh tegak lurus di bagian belakang garis lapangan lawan.
- Saat memukul kok, kedua kaki terbuka selebar pinggul dan kedua telapak kaki senantiasa kontak dengan lantai.
- Perhatikan gerakan ayunan raket. Ke belakang, ke depan dan setelah melakukan pukulan, harus dilakukan dengan sempurna serta diikuti gerak peralihan titik berat badan dari kaki belakang kekaki depan yang harus be langsung kontinu dan harmonis.
- Biasakan selalu berkonsentrasi sebelum memukul kok.
- Hanya dengan berlatih tekun dan berulang-ulang tanpa mengenal lelah, dapat mengusai teknik servis forehand tinggi dengan sebalik-baiknya.

Servis Backhand
Jenis servis ini pada umumnya, arah dan jatuhnya kok sedekat mungkin dengan garis serang pemain lawan. Dan kok sedapat mungkin melayang retatif dekat di atas jaring (net).
Oleh karena itu, jenis servis ini kerap digunakan oleh pemain ganda.
1. Sikap berdiri adalah kaki kanan di depan kaki kiri, dengan ujung kaki kanan mengarah ke sasaran yang diinginkan. Kedua kaki terbuka selebar pinggul, lutut dibengkokkan, sehingga dengan sikap seperti ini, titik berat badan berada di antara kedua kaki. Jangan lupa, sikap badan tetap rileks dan penuh konsentrasi.
2. Ayunan raket relatif pendek, sehingga kok hanya didorong dengan bantuan peralihan berat badan dari belakang ke kaki depan, dengan irama gerak kontinu dan harmonis. Hindari menggunakan tenaga pergelangan tangan yang berlebihan, karena akan mempengaruhi arah dan akurasi pukulan.
3. Sebelum melakukan servis, perhatikan posisi dan sikap berdiri lawan, sehingga dapat mengarahkan kok ke sasaran yang tepat dan sesuai perkiraan.
4. Biasakan berlatih dengan jumlah kok yang banyak dan berulang-ulang tanpa mengenal rasa bosan, sampai dapat menguasai gerakan dan ketrampilan servis ini dengan utuh dan baik/sempurna.
Selain itu, perlu diperhatikan adanya peraturan servis. Berikut aturan bagaimana melakukan servis yang salah dan benar.

Servis yang Salah :
1. Pada saat memukul bola, kepala (daun) raket lebih tinggi atau sejajar dengan grip raket.
2. Titik perkenaan kok, kepala (daun) raket lebih tinggi dari pinggang.
3. Posisi kaki menginjak garis tengah atau depan.
4. Kaki kiri melakukan langkah.
5. Kaki kanan melangkah sebelum kok dipukul.
6. Rangkaian mengayun raket dan memukul kok tidak boleh terputus.
7. Penerima servis bergerak sebelum kok servis dipukul.

Servis yang Benar :
1. Pada saat memukul, tigngi kepala (daun) raket harus berada dibawah pegangan raket.
2. Perkanaan kok harus berada di bawah pinggang.
3. Kaki kiri statis.
4. Kaki hanya bergeser, tetapi tidak lepas dari tanah.
5. Rangkaian mengayun raket, harus dalam satu rangkaian.
6. Penerima servis bergerak sesaat setelah servis dipukul.

teknik penguasaan raket (Grip)

Pegangan Raket (Grip)

Bulutangkis dikenal sebagai olahraga yang banyak menggunakan pergelangan tangan. Karena itu, benar tidaknya cara memegang raket akan sangat menentukan kualitas pukulan seseorang.
Salah satu teknik dasar bulutangkis yang sangat penting dikuasai secara benar oleh setiap calon pebulutangkis adalah pegangan raket. Menguasai cara dan teknik pegangan raket yang betul, merupakan modal penting untuk dapat bermain bulutangkis dengan baik pula. Oleh karena itu, apabila teknik pegangan raket salah dari sejak awal, sulit sekali meningkatkan kualitas permainan. Pegangan raket yang benar adalah dasar untuk mengembangkan dan meningkatkan semua jenis pukulan dalam permainan bulutangkis.
Cara pegangan raket yang benar adalah raket harus dipegang dengan menggunakan jari-jari tangan (ruas jari tangan) dengan luwes, rileks, namun harus tetap bertenaga pada saat memukul kok. Hindari memegang raket dengan cara menggunakan telapak tangan (seperti memegang golok).
Jenis Pegangan Raket
Pada dasarnya, dikenal beberapa cara pegangan raket. Namun, hanya dua bentuk pegangan yang sering digunakan dalam praktek, yaitu cara memegang raket forehand dan backhand. Semua jenis pukulan dalam bulutangkis dilakukan dengan kedua jenis pegangan ini.
Dua macam cara memegang raket di atas, pada kenyataannya digunakan secara bergantian sesuai situasi dan kondisi permainan. Untuk tahap awal para pemula biasanya diajarkan cara memegang forehand terlebih dahulu, kemudian baru backhand.
Pada akhirnya untuk pemain yang sudah terampil akan terlihat pegangan raketnya hanya satu grip. Ini terjadi karena pergeseran pegangan tangan dari forehand ke backhand dan sebaliknya hanya sedikit dan terjadi secara otomatis.
Pegangan raket yang benar, dan memanfaatkan tenaga pergelangan tangan pada saat memukul kok, dapat meningkatkan mutu pukulan dan mempercepat laju jalannya kok. ini berarti, telah menggunakan tenaga secara lebih efisien namun efektif. ltulah sebabnya, sejak dini peserta latih harus membiasakan memukul kok dengan menggunakan tenaga pergelangan tangan (tenaga pecut).
Cara Memegang Raket Forehand
1. Pegang raket dengan tangan kiri, kepala raket menyamping. Pegang raket dengan cara seperti "jabat tangan". Bentuk "V" tangan diletakkan pada bagian gagang raket.
2. Tiga jari, yaitu jari tengan, manis dan kelingking menggenggam raket, sedangkan jari telunjuk agak terpisah.
3. Letakkan ibu jari diantara tiga jari dan telunjuk.
Cara Memegang Raket Backhand
Untuk backhand griop, geser "V" tangan ke arah dalam. Letaknya di samping dalam. bantalan jempol berada pada pegangan raket yang lebar.
Cara Latihan
Sebelum praktek melakukan latihan pukulan, perlu dilakukan latihan untuk adaptasi menggerak-gerakkan pergelangan tangan dengan tetap memegang raket dengan benar.
1. Peserta latih dibiasakan selalu memegang raket dengan jari-jari tangan, luwes, dan tetap rileks, tetapi tetap mempunyai tenaga.
2. Lakukan gerakan raket ke axah kanan dan kiri, dengan menggunakan tenaga pergelangan tangan. Begitu juga gerakan ke depan dan ke belakang, sehingga terasa betul terjadinya tekukan pada pergelangan tangan.
3. Gerakkan pergelangan tangan ke atas dan ke bawah.
4. Memukul bola (kok) ke tembok.
5. Bouncing ball.
Kesalahan Yang Terjadi
a. Memegang raket dengan menggenggam, jari-jari rapat dan sejajar.
b. Posisi "V" tangan berada pada bagian grip raket yang lebar.

Rabu, 22 Juni 2016

Sejarah bulutangkis di Indonesia

Sejarah Bulutangkis di Indonesia

Sejarah bulutangkis di Indonesia sudah cukup lama. Ada yang memperkirakan, bangsa Indonesia sudah mengenal bulutangkis sejak tahun 1930-an. Saat itu, bulu tangkis dinaungi oleh Ikatan Sport Indonesia (ISI). Bulutangkis makin berkembang pasca kemerdekaan. Pada tahun 1947, di Jakarta, berdiri persatuan bulutangkis bernama Persatuan Olahraga Republik Indonesia (PORI). Dan, pada 5 Mei 1951, terbentuklah Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI).

PBSI lahir di tengah gejolak revolusi. Saat itu, sebagai bangsa yang baru lahir, Indonesia berjuang keras agar punya prestasi di tingkat dunia. Bung Karno sendiri menggelorakan “Nation Building”. Ia menganjurkan agar olahraga bisa menjadi alat untuk mengenalkan Indonesia pada dunia. Bung Karno kemudian menerbitkan Kepres No 263/1963 untuk mencanangkan Indonesia jadi 10 besar dalam bidang olahraga. Tim bulutangkis segera menerjemahkan keinginan Bung Karno itu. PBSI pun berpartisipasi dalam IBF tahun 1953.

Tahun 1958, Indonesia ikut piala Thomas di Singapura. Awalnya, tim bulutangkis Indonesia belum “direken”. Jaman itu, tahun 1950-an, raksasa bulu tangkis ada di Amerika Serikat, Malaya (Malaysia), Inggris, Denmark, dan Thailand. Namun, siapa sangka, Indonesia justru tampil perkasa. Dua bintang Indonesia, Tan Joe Hok dan Ferry Sonnevile, tampil di “All Indonesian Final”. Yang patut dicatat, zaman itu masih zaman susah. Tidak ada anggaran yang melimpah untuk pembinaan olahraga. Bahkan, untuk memulangkan Ferry Sonnevile yang sedang belajar di Negeri Belanda, PBSI harus mengumpulkan dana melalui untuk beli tiket pesawat.
Oleh karena itu maka pada saat Saja memberi restu kepada regu Thomas Cup pertama kali saya telah berkata, hai, anak-anakku, kau pergilah kepertandingan Thomas cup itu. Aku tidak bisa memberi bekal kepadamu daripada restuku dan daripada permintaan kepadamu, supaja engkau sekalian dedicate engkau-punja hidup itu kepada sesuatu hal yang luhur dan suci,” demikian pesan Bung Karno kepada tim Thomas Cup Indonesa.

Tahun 1961, tim bulutangkis Indonesia kembali merebut piala. Indonesia menumbangkan raksasa Thailand di final. Lalu, di piala Thomas 1964 di Tokyo, Jepang, Indonesia kembali menang setelah menumbangkan Denmark. Namun, saat piala Thomas 1967 di Jakarta, Indonesia justru gagal. Penyebabnya, Indonesia diskor karena insiden penonton. Namun, di piala Thomas 1970 di Kuala Lumpur, Malaysia, Indonesia berhasil membalasnya.

Era Kejayaan

Era 1960-an hingga 1970-an boleh disebut era kejayaan bulutangkis Indonesia. Jaman itu muncul legenda besar: Rudy Hartono. Namanya tercatat di Guinness Book of World Records sebagai pemegang rekor All-England. Rudy Hartono merebut juara All-England sebanyak delapan kali. Tujuh kali berturut-turut, yaitu dari 1967 hingga 1974. Kemudian menang lagi di tahun 1976. Saingan terdekatnya, Erland Kops, meraih juara 7 kali.

Sementara tim ganda putra Indonesia, Tjuntjun/Johan Wahjudi, merebut juara ganda putra selama 6 kali. Prestasi itu menyamai rekor Fin Kobbero/Poul Erik Nielsen (Denmark).
Tahun 1980-an, China mulai muncul sebagai saingan. Di kejuaraan All-England, Indonesia hanya menjadi juara di tahun 1981, yakni Liem Swie King. Sisanya didominasi oleh China dan Denmark. Di ajang piala Thomas, Indonesia hanya menang saat piala Thomas 1984 di Kuala Lumpur. Sedangkan piala Uber diborong oleh China.
Tahun 1990-an hingga 2000-an, Indonesia bangkit lagi. Tahun 1992, di Olimpiade Bercelona, Indonesia menorehkan sejarah baru. Dan, sejarah itu dipersembahkan oleh olahraga Bulutangkis. Ini pertama kalinya kontingen Indonesia membawa pulang       medali emas. Dahsyatnya, tim bulutangkis Indonesia merebut 2 emas, 2 perak, dan 1 perunggu.
Medali emas pertama diraih oleh Susi Susanti di tunggal putri, lalu disusul oleh Alan Budikusuma di tunggal putra. Medali perak dipersembahkan oleh Ardi B Wiranata (tunggal putra) dan Eddy Hartono-Rudy Gunawan (ganda putra). Sementara medali perunggu diraih oleh Hermawan Susanto (tunggal putra).

Empat tahun berikutnya, di Olympiade Atlanta, tim bulu tangkis Indonesia kembali membawa pulang 1 medali emas, 1 perak, dan 2 perunggu. Kali ini medali emas dipersembahkan pasangan ganda putra legendaris,  Rexy Mainaky-Ricky Subagja. Sedangkan di piala Thomas Indonesia berhasil menjuarai 5 kali berturut-turut: 1994, 1996, 1998, 2000, dan 2002. Sedangkan di kejuaraan All-England Indonesia juara tiga kali: Ardi Wiranata (1991) dan Haryanto Arbi (1993 dan 1994). Sedangkan di piala Uber, Indonesia menang dua kali: 1994 dan 1996.

Masa surut

Tahun 2000an hingga sekarang, bulutangkis Indonesia mengalami kejatuhan. Sejak 2004 hingga 2012 (era pemerintahan SBY), Indonesia tak pernah lagi membawa pulang piala Thomas dan Piala Uber. Piala All England juga tak pernah lagi dipegang Indonesia.
Di piala Thomas 2012, Indonesia malah tidak masuk di semi-final. Tim Indonesia ditumbangkan Jepang. Itulah pertama-kalinya Indonesia tidak masuk semi-final dalam kejuaraan bergengsi itu.

         Apa penyebab kemunduran itu? Banyak yang menyalahkan kepengurusan PBSI. Untuk diketahui, Ketua PBSI saat ini adalah Gita Wirjawan, yang sekarang ini menjabat Menteri Perdagangan. Ini juga masalah: Menteri kok ngurusi olahraga! Jadi menteri saja gak becus, apalagi memimpin PBSI. Karena itu, sudah saatnya pengurus olahraga diserahkan kepada orang-orang yang kompeten. Jangan lagi diserahkan kepada birokrat-birokrat yang tak tahu sama sekali mengenai olahraga. Problem lainnya adalah lambatnya regenerasi. Dibandingkan dengan China, yang merajai bulutangkis dunia saat ini, regenerasi Indonesia sangat lambat. Padahal, negeri ini punya segudang legenda bulutangkis. Faktor lainnya: minimnya dukungan fasilitas, minimnya pembinaan usia dini, dan minimnya kompetisi.
Namun, bagi saya, ada faktor yang lebih krusial yang membuat bulutangkis Indonesia tersungkur. Yakni, bulutangkis tak lagi menjadi olahraga rakyat. Kita makin sulit menemukan lapangan bulutangkis di kampung-kampung. Sementara, di sisi lain, fasilitas olahraga—termasuk GOR—mulai dibisniskan.

Tidak sedikit atlet Indonesia yang berprestasi dulunya pas sekarang sudah pensiun tidak jelas jadi apa. Bahkan ada yang terlantar. Ini juga yang membuat tidak banyak kemauan yang ada dari diri anak-anak Indonesia untuk menjadi atlet. Jika masalah-masalah mampu diatasi dengan baik, bukan tidak mungkin Indonesia bisa bangkit dan berjaya lagi di bulu tangkis dunia.

Minggu, 19 Juni 2016

MENGENAL PERMAINAN BADMINTON

Mengenal Permainan Badminton

Badminton merupakan permainan raket yang paling cepat di dunia. Olahraga ini bisa dimainkan dengan dua orang atau empat orang, dan tujuan permainannya sederhana: cetak poin atau skor sebanyak mungkin dan lebih banyak dari lawan dengan memukul shuttlecock melewati net. Meskipun mirip dengan tenis, aturan permainan badminton jelas berbeda dan perlu dipahami sebelum Anda bisa mulai bermain. Jika Anda ingin bermain badminton layaknya seorang ahli atau hanya sekedar membuat orang lain terkesan, bacalah panduan di bawah ini.

 1.  Pahami tujuan permainannya. 

Seperti tenis, badminton adalah olahraga raket yang dimainkan oleh dua atau empat pemain (dua lawan dua). Tujuan permainannya adalah Anda atau tim Anda harus memasukkan sebanyak 21 poin lebih dulu dari tim lawan. Anda mendapat poin tiap kali Anda berhasil mendaratkan shuttlecock ke area lawan atau ketika lawan melakukan pelanggaran yang berarti lawan gagal memukul kembali shuttlecock ke wilayah permainan Anda.
  • Untuk memenangkan permainan, Anda harus lebih dulu mendapat 21 poin dan dengan selisi dua poin dari lawan. Ini berarti jika dalam permainan poin kedua pihak adalah 20-20, berarti Anda harus menang dengan poin 22-20, dan seterusnya.
  • Jika Anda atau lawan Anda tidak bisa menang dengan selisih dua poin sampai poin kedua pemain mencapai 29-29, maka pemain yang berhasil mencapai poin 30 terlebih dahulu dianggap sebagai pemenang.
  • Umumnya, tim atau pemain yang berhasil memenangkan dua permainan dianggap sebagai pemenang pertandingan.
2.  Kenali lapangan badminton. 
Lapangan badminton memiliki panjang 13,4 meter dan lebar 6,1 meter. Jika Anda bermain nomor tunggal, area permainan yang valid memiliki panjang 13,4 meter, tapi dengan lebar hanya 5,18 meter. Net badminton dipasang membelah panjang lapangan dan memiliki tinggi 1,5 meter dari permukaan tanah. Ketika bermain di nomor ganda, area selebar 46 cm di bagian samping lapangan dianggap sebagai area yang valid untuk serve dan memukul balik. Berikut beberapa hal lain yang perlu Anda ketahui.
  • Tiap sisi lapangan punya area service kanan dan kiri. Pemain yang membawa serve harus melakukan serve ke arah area serve lawan yang bersilangan dari posisinya. Dengan kata lain, jika pemain membawa serve dari area kanan, maka dia harus memukul serve ke area kiri lawan.
  • Untuk nomor tunggal, ketika melakukan serve, pemain bisa memukul serve sampai ke area paling belakang. Untuk nomor ganda, pemain tidak bisa memukul serve ke area belakang, tapi boleh memukul ke area samping. Ini berarti target serve untuk tunggal lebih panjang, sedangkan untuk ganda lebih lebar.
  • Setelah melakukan serve, semua area permainan valid tergantung nomor tunggal atau ganda.
 3. Pahami dasar permainan. 
Berikut beberapa hal di luar informasi lapangan dan aturan poin yang perlu Anda ketahui sebelum Anda mulai bermain:
  • Lempar koin atau lakukan kontes kecil untuk menentukan siapa yang melakukan service pertama dan memilih sisi lapangan.
  • Service pertama di badminton selalu dimulai dari sebelah kanan.
  • Jika serve yang dilakukan melanggar aturan, maka lawan mendapat poin dan berhak melakukan service. Hak melakukan serve selalu berpindah ke pemain atau tim yang berhasil mencetak poin.
  • Untuk memudahkan Anda mengetahui di sebelah mana Anda harus membawa service, ingat aturan sederhana ini: jika poin pemain yang membawa service ganjil, maka dia harus melakukan service di sebelah kiri area service. Jika genap, di sebelah kanan.
  • Untuk nomor ganda, jika misalnya Anda yang membawa service pertama, lalu kehilangan poin (dan hak service), tapi kemudian berhasil mencetak poin dan merebut kembali hak service, maka pemain yang melakukan service adalah rekan tim Anda. Jika setelah itu tim Anda kembali mencetak poin, pemain yang membawa service tetap rekan tim Anda. Anda baru akan melakukan service jika kehilangan hak service lalu merebutnya kembali.
  • Setelah akhir pertandingan, masing-masing tim atau pemain bertukar sisi lapangan, dan tim atau pemain yang memenangkan permainan sebelumnya berhak melakukan service pertama di permainan berikutnya.
 4. Tahu kapan pemain melakukan pelanggaran. 
Ada beberapa kondisi yang dinyatakan sebagai pelanggaran, yaitu:
  • Jika tim yang melakukan service gagal memukul shuttlecock melewati net.
  • Jika shuttlecock tidak menyeberangi bagian atas net.
  • Jika shuttlecock mengenai anggota badan.
  • Jika shuttlecock keluar dari area permainan yang valid.
  • Jika pemain yang yang melakukan service memukul shuttlecock dan mendarat di area yang tidak valid.
    • Di tingkat profesional, memukul shuttlecock lebih tinggi dari area pinggang atau ketika kepala raket pemain yang melakukan service lebih tinggi dari tangannya juga dianggap sebagai pelanggaran. Tapi bagi pemain amatir, aturan ini mungkin tidak begitu diberlakukan.